Forget The Past, Get The Future

by 18.57 2 komentar



              

               Pada hari itu, tren kehidupan anak muda mulai berubah. Kelereng, sepak bola, petak umpet semuanya menghilang tanpa jejak. Itu adalah saat dimana anak-anak mulai berani cabut sekolah, kabur dan bahkan bolos sekolah. Itu adalah masa dimana mereka yang dewasa, berkelakuan layaknya anak-anak bodoh yang tidak mengerti bagaimana susahnya mencari uang.


                Hari itu adalah hari dimana internet berkuasa, dan game online mulai meraja rela. Mereka yang sebelumnya bermain petak umpet kini digantikan oleh beberapa CPU yang duduk rapi menunggu mereka setiap sore. Mereka yang sebelumnya menyisihkan uang jajan mereka untuk hal yang mereka inginkan, kini mereka bawa semua uang itu menuju toko yang tak jelas namanya. Orang-orang biasa menyebutnya WARNET.

                Aku pernah tenggelam di masa itu, tenggelam dalam lautan point blank dan cross fire. Uang jajan hasil jerih payah ku, habis dalam waktu 1 menit demi memenuhi kepuasan ku akan cash yang fana. Aku terperosok di jurang dalam, tanpa bantuan siapa pun. Ketika uang mulai habis, hormon akan game pun meningkat. Adrenalin ku bergetar menggerakan tanganku untuk mengambil dompet itu dan segera berangkat ke warnet. 

                Alhasil, 3 jam sudah aku puaskan diriku, aku tenggelamkan diriku didalam dunia fantasi penuh keseruan ala internet. Hari itu adalah hari ujian terakhirku di sekoah dasar. Aku sangat bersemangat… tapi bukan untuk nilai aku bersemangat, aku bersemangat karena counter strike telah memanggilku. Adzan ku hiraukan, dosa dan dosa kujalankan. Beginilah kehidupan, harus selalu ringan dan happy… fikir ku waktu itu. 

                Namun, Allah masih sayang dengan ku. Memasuki masa-masa SMA aku mulai merasa bahwa apa yang kulakukan selama ini adalah bodoh dan tidak sesuai dengan tujuan hidup ku. Pada hari itu juga aku mulai menggantung impianku setinggi langit, perlahan rasa itu menghilang. Aku mulai merasakan ada tanggung jawab besar dibahuku yang setiap saat siap menimpaku.

                Perlahan ku mulsi bangkit dari masa-masa kelam yang selama ini kujalani, perlahan ku mulai melupakan semua kesenangan fana itu dan mulai menentukan mau jadi apa aku nanti. Saat itu jiwa muda ku mulai memanas, jiwa kreatifitas ku meningkat, jiwa yang haus akan prestasi mulai ku hidupkan. Hari itu ku sibukan diri ku dengan aktifitas bermanfaat, prestasi dan prestasi ku raih dan pada akhirnya… kehidupan fana itu telah sempurna ku lupakan. Forget the past, Get the future.

Admin Z

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

2 komentar:

  1. menurut saya, tulisan anda sudah cukup bagus, tapi masih ada beberapa kata-kata yang tidak enak untuk di baca, mungkin kata-kata itu bisa anda ubah ke dalam bahasa yang baik dan benar

    BalasHapus
  2. Oke, Terima kasih atas masukan Anda.

    BalasHapus